Powered By Blogger

Rabu, 23 November 2016

Perubahan-perubahan pada UUD 1945

Perubahan-perubahan pada UUD 1945

1.       Perubahan Pertama terjadi dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 1999 (19 Oktober 1999), mencakup perubahan 9 pasal yang seluruhnya berisi 16 butir.
2.       Perubahan Kedua dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2000 (18 Agustus 2000), mencakup perubahan 27 pasal yang seluruhnya berisi 59 butir.
3.       Perubahan Ketiga dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2001 (9 Nopember 2001), mencakup 7 Bab, 23 pasal dan seluruhnya berisi 68 butir
4.       Perubahan Keempat dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 (10 Agustus 2002), mencakup 19 pasal yang seluruhnya berisi 31 butir dan satu butir dihapus 


PERUBAHAN  PERTAMA  UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA  REPUBLIK  INDONESIA  TAHUN  1945
Perubahan Pertama, Disahkan 19 Oktober 1999
Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan saksama dan sungguh sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa dan Negara serta dengan menggunakan kewenangannya berdasarkan Pasal 37 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia mengubah Pasal 5 Ayat (1), Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13 Ayat (2), Pasal 14, Pasal
15, Pasal 17 Ayat (2) dan (3), Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara
PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000
Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan saksama dan sungguh-sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa dan negara, serta dengan menggunakan kewenangannya berdasarkan Pasal 37 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, MPR Republik Indonesia mengubah dan/atau menambah Pasal 18,Pasal 18A,Pasal 18B,Pasal 19,Pasal 20 Ayat (5),Pasal 20A,Pasal 22A,Pasal 22B,Bab IXA,Pasal 25E,Bab X,Pasal 26 Ayat (2)dan Ayat (3),Pasal 27 Ayat(3),Bab XA,Pasal 28A,Pasal 28B,Pasal 28C,Pasal 28D,Pasal 28E,Pasal 28F,pasal 28G,Pasal 28H,Pasal 28I,Pasal 28J,Bab XII,Pasal 30,Bab XV,Pasal 36A,Pasal 36B,dan Pasal 36C UUD


 PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001
Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan saksama dan sungguh-sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa, dan negara, serta dengan menggunakan kewenangannya berdasarkan Pasal 37 UUD NKRI Tahun 1945, MPR RI mengubah dan/atau menambah Pasal 1 Ayat (2) dan (3);Pasal 3 Ayat (1),(3) dan (4); Pasal 6 Ayat (1) dan Ayat (2);Pasal 6A Ayat (1), (2), (3) dan (5); Pasal 7A, Pasal 7B Ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6) dan (7); Pasal 7C, Pasal 8 Ayat (1) dan (2), Pasal 11 Ayat (2)dan (3); Pasal 17 Ayat (4), Bab VIIA, Pasal 22C Ayat (1), (2), (3) dan (4); Pasal 22D Ayat (1), (2), (3) dan (4); Bab VIIB, Pasal 22E ayat (1), (2),(3),(4),(5) dan (6);Pasal 23 Ayat (1),(2) dan (3); Pasal 23A; Pasal 23C; Bab VIIIA, Pasal 23E Ayat (1), (2) dan (3); Pasal 23F Ayat (1) dan (2); Pasal 23G Ayat (1) dan (2); Pasal 24 Ayat (1) dan (2), Pasal 24A Ayat (1), (2), (3), (4) dan (5); Pasal 24B Ayat (1), (2), (3) dan (4); dan Pasal 24C Ayat (1), (2), (3), (4), (5) dan (6) UUD NKRI
PERUBAHAN KEEMPAT UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Perubahan Keempat, disahkan 10 Agustus 2002
Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan seksama dan sungguh-sungguh hal-hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa, dan negara serta dengan menggunakan kewenangannya berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 37 UUD Republik Indonesia menetapkan :
(a)UUD NKRI Tahun 1945 sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga dan perubahan keempat ini adalah UUD NKRI Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan dektrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh DPR.
(b) penambahan bagian akhir pada Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan kalimat, “Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna MPR Republik Indonesia ke-9 tanggal 18 Agustus 2000 Sidang Tahunan MPR Republik Indonesia dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.”
(c) pengubahan penomoran Pasal 3 Ayat (3) dan ayat (4) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 3 ayat(2) dan ayat (3); Pasal 23E Perubahan Kedua UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 25 A
(d) penghapusan judul Bab IV tentang DPA dan pengubahan substansi Pasal 16 serta penempatannya ke dalam Bab III tentang Kekuasaan Pemerintah Negara;
(e) pengubahan dan/atau penambahan Pasal 2 ayat (1); Pasal 6A ayat (4); Pasal 8 ayat (3); Pasal 11 ayat (1); Pasal 16; Pasal 23B; Pasal 23D; Pasal 24 ayat (3); Bab XIII, Pasal 31 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (5); Pasal 32 ayat (1) dan ayat (2); Bab XIV, Pasal 33 ayat (4) dan ayat (5); Pasal 34 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4); Pasal 37 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5); Aturan Peralihan Pasal I, II, dan III; Aturan Tambahan Pasal I dan II UUD NKRI Tahun 1945

Resensi novel "Titip Satu Cinta"

Kutipan Perjuangan Hidup
Seorang Elmy
Oleh : Ananda Aprilindo Hutama
Judul buku       : Titip Satu Cinta
Penulis             : Haviz Deni & Elmy Suzanna
Penerbit           : Salsabila Pustaka Al-Kautsar
Tahun terbit     : 2012
Tebal buku      : 210 halaman
Cetakan           : Cetakan pertama

            Buku yang berjudul Titip Satu Cinta ini sangat menarik minat para pembaca karena pada cover buku sudah tercantum sebuah tulisan “kisah nyata” yang membuat buku tersebut sangat unik, sehingga membuat pembaca menjadi penasaran. Buku tersebut memang sangat menarik ditambah lagi tokoh dalam buku ini ternyata adalah seorang penulis buku tersebut.
            Buku tersebut menceritakan kisah perjuangan hidup Elmy Suzanna yang kerap dipanggil Elmy. Elmy adalah seorang remaja yang baru saja lulus SMA dan dia hidup dalam keluarga yang berkecukupan dan damai. Dan sekarang dia baru saja masuk dalam sebuah universitas di Bogor.
            Kisah perjuangan hidupnya dimulai sejak Elmy mulai memasuki semester 6 yaitu ketika tengah sedang sibuk-sibuknya menyusun skripsi. Elmy yang seharusnya fokus pada skripsinya, malah terganggu oleh hancurnya rumah tangga keluarganya. Hal tersebut sangat berpengaruh pada skripsinya karena membuat tertunda dan tidak fokus.
            Hancurnya keluarga Elmy awalnya bermula dari sikap ayahnya yang tiba-tiba berubah, dri yang dulu baik, ramah, dan tidak pernah telat memberikan uang. Ayah adalah seorang fotografer profesional di sebuah tempat bowling di kota dan ayah memiliki sebuah studio di depan rumah.Ternyata ayah bersikap seperti itu karena masalah pergaulan. Tiba-tiba semua hal itu berubah seakan dia bukanlah seorang ayah, melainkan seperti orang lain bagi Elmy dan keluarga.

            Sikap ayah berubah bermula akibat sebuah pergaulan yang salah, akibat dari sifatnya yang mudah berteman dengan semua orang. Sebenarnya sikap tersebut bersifat sangat positif sekali karena teman adalah suatu nilai pakem yang tidak bisa terlepas dari sebuah perjalan hidup. Tetapi dalam hal ini ayah salah dalam memilih teman dan ayahpun ikut dalam pergaulan yang salah, yang menghancurkan keluarga bahagianya sendiri. Ayah mulai ikut teman-temannya bermain judi padahal teman-teman ayah adalah golongan orang kaya pastinya, sedangkan ayah sendiri hanya hidup dengan berkecukupan. Akibat dari hal itu ayah menjadi sering telat memberi kami uang untuk keperluan membayar sekolah dan kebutuhan keluarga dan dia juga sering pulang kerja terlambat bahkan sampai tidak pulang. Saya menjadi kasihan dengan mama yang setia menunggu ayah pulang hingga tidak tidur sampai ayah datang. Coba bayangkan jika ayah pulang pagi, apakah tidak kasihan melihat mama yang menunggu ayah hingga pagi, sungguh mulianya sikap mama ini. Ayah memang beruntung mempunyai istri yang setia seperti mama.

Ayah bahkan tidak pernah memberi uang untuk membayar seklah anaknya, hingga mama harus mengambil uang dari tabungan. Akan tetapi Elmy tidak khawatir dengan hal itu dia adalah wanita yang aktif dan gesit dalam bertindak dan punya hobi berdagang sehingga jika keluarga dalam krisis keuangan seperti ini Elmy masih bisa membantu dengan uang hasil usahanya. Uang tabungan mama yang tiap hari dikuras untuk memenuhi kebutuhan pun lama kelamaan akhirnya menipis. Bahkan sampai-sampai studio milik keluarga dijual demi untuk memenuhi kebutuhan. Dan yang paling parah lagi mama sering bertengkat dengan ayah setiap bertemu, hingga akhirnya mama sudah tidak kuat menahan cobaan ini terus menerus. Akhirnya mama memutuskan untuk pergi sesaat meninggalkan kami dan kembali ke kampung halamannya di Padang, mama melakukan hal ini dengan tujuan untuk membuat ayah sadar dan berubah.
            Dan akhirnya Elmylah  yang harus mengurus seluruh keluarganya, menggantikan peran mama. Padahal saat ini Elmy tengah menyusun skripsi yang tentu hal ini sangat mengganggunya, ditambah lagi Elmy mempunyai tanggungan seorang adik yang sangat butuh seorang ibu. Akhirnya skripsi yang disusun Elmy berantakan dan membuat wisuda Elmy tertunda. Mendengar hal tersebut mama akhirnya sangat kasihan melihat anak-anaknya yang menderita akibat tindakan yang diperbuat. Dengan berfikir panjang ternyata mama memutuskan untuk berpisah dengan ayah, dan itu merupakan keputusan yang baik menurutku karena butuh waktu lama agar ayah bisa sadar.
            Dengan perpisahan antara mama dan ayah tersebut, skripsi yang disusun Elmy akirnya selesai dan kemudian Elmy telah diwisuda. Selang beberapa tahun Elmy memulai kembali hobinya yaitu berdagang dan aktif dalam berbagai kegiatan yang membuat Elmy sering terlambat  pulang ke rumah karena sibuknya dia. Kesibukan tersebut memang sangat menguntungkan baginya tetapi karena hal tersebut dia sampai lupa untuk makan dan mengurus dirinya, sehingga berdampak fatal ke tubuh Elmy. Pada setiap bulan seperti biasanya perempuan punya tanggal-tanggal istimewa yaitu haid yang berlangsung dalam beberapa hari atau minggu saja. Tapi lain dengan Elmy yang mengalami pendarahan terus selama 1 bulan terus menerus hingga membuat keluarga panik dan Elmy dibawa ke puskesmas setempat untuk menghentikan pendarahannya itu. Sudah diberi berbagai macam obat oleh dokter yang berbeda-beda tapi tidak kunjung sembuh hingga Elmy mengalami pendarahan selama 4 bulan yang akhirnya berdampak buruk bagi tubuhnya karena kekurangan darah.
            Kemudian Elmy dibawa ke rumah sakit terdekat untuk memeriksakan hal tersebut yang tidak pernah terjadi sebelumnya pada Elmy. Setelah diberi obat seorang dokter dari rumah sakit tersebut akhirnya pendarahan Elmy berhenti dan dalam waktu 2-3 bulan tiba-tiba Elmy pingsan di rumah dan langsung dibawa ke rumah sakit. Dengan tidak sadar tubuh Elmy sudah terpasang selang-selang yang tidak tahu gunanya untuk apa dan disapa mama yang menunggu disampingnya dengan senyum. Elmy bertanya “mengapa mama menangis?”, mama menjawab “nak kamu harus kuat dan sabar ya seperti Elmy yang mama kenal, kamu divonis dokter tidak akan bisa kencing  dan menstruasi seumur hidup karena kedua ginjalmu sudah tidak berfungsi lagi”. “Hah???serius ma???segitu parahnya???” dengan terkejut dan berasa setengah tidak percaya pada hal tersebut. Lalu Elmy menanyakan banyak hal yang membuat mamanya semakin pusing, dan mama hanya bisa menjawab “kamu memang benar tidak bisa kencing seumur hidup, tetapi jika merasa ingin kencing kamu tetap akan merasa mengeluarkan air kencing tetapi hanya perasaan saja, karena itu meruakan fungsi dari selang-selang tersebut”. “apakah aku hanya akan bergantung pada mesin cuci darah ini selamanya??? Padahal masih banyak yang ingin kuraih” batinnya. Semua ini akibat dari banyaknya kegiatan yang dijalankan Elmy yang membuat Elmy lupa diri dan karena asupan obat terus menerus selama 4 bulan, membuat ginjalnya tidak dapat berfungsi dengan baik dan akhirnya rusak.
Sungguh aneh tapi nyata Elmy justru tidak merasa pesimis justru menjadi tantangan sendiri buatnya sekarang dia malah menjadi motivator untuk seluruh pasien senasib yang ada disana, bahkan para perawat yang serig mendampinginya selama ini

Contoh cerita bahasa jawa

Nasibe Wong Bejo

            Wanci jam 4 esuk 31 Desember 2015, pas lagi penak-penake turu, ngerti-ngerti aku “mak gregah” tangi gara-gara ana swara uwong sing lagi jagongan neng ngarep kamarku. Dak rungokne jebul kuwi swarane mbak puput mbak ponakanku, aku banjur tangi metu kamar “Jane ki ana apa to? kok esuk-esuk uwis padha jagongan” Batinku. Jebule mbakku iki arep pamit dolan menyang Batam. Dadi critane mbak puput ibukke uwong Singapura nanging bapake Jawa, nanging sebagiyan keluargaku nyambut gawe lan manggon ing Batam. Aku lan uwong tuwaku mbiyen tau urip neng kana, jare ibukku aku neng kana sekitar umur 1 tekan 4 taun, dadi kira-kira sekitaran 12 taun kepungkur.  Mbakku mangkat kira-kira jam 12 awan mengko.
            Wanci mbakku arep pamit, kabeh kaget amerga ndadak. Bapakku uga kaget mergo ora ngomong ing adoh-adoh dina, nanging panggone kuwi ora mung itungan Kota apa Provinsi nanging pulau Jawa lan Sumatra. Gandeng wis banjur tuku tiket, bapakku banjur ngijinake dhewekke mangkat menyang Batam. Dak pikir-pikir “Lha iki kesempatanku hehehe”pikirku, aku pingin omong karo bapak, nanging mesti ora entuk “Piye ya” batinku. Sedilit wae aku wis nemu ide yaiku alesan prei dhawa. Banjur aku langsung omong karo bapak ngenani niatku iki, bapak langsung ngelarang aku, nah aku banjur ngetokke alesan sing uwis dak siapke mau “Pak, kula niki dak jane taksih prei sekolah kathah, mbok nggih kula diangsalne tindak dolan dhateng Batam” omongku. Bapak langsung muni-muni sedilit karo aku, nanging akhire bapak ngijinke aku mangkat. Aku banjur ngomong karo mbak puput njaluk tulung pesenke tiket kanggo aku. Wong jenenge bejo, jebule tiket mau mung turah sakursi,  ora suwe banjur dak tuku, alhamdulilah dina iki aku bejo tenan, bejo iki ora mung bejo biyasa.
            Aku banjur mlayu adus nyiap-nyiapke salin sing arep dak gawa. Aku entuk jatah mangkat jam 12 dadine isih ana wektu dinggo persiyapan. Sawise kabeh wis siyap, aku banjur nunggu bapakku sing arep ngeterke aku. Jam 10 tet aku banjur mangkat menyang Bandara Adi Soemarmo, diterke bapak. Sawise tekan aku banjur “check in”, kuwi basa gaul dinggo cek penumpang sadurunge mangkat utawa mlebu pesawat.
 Nalika jam 12 aku mabur menyang Batam,  iki pengalamanku kapisan numpak montor mabur sebutane wong jawa, nanging aku luwih seneng nyebut “pesawat”. Gandeng ketok wong ndesa sing rung berpengalaman numpak “pesawat”, dadi nalika neng nduwur langit aku nggumun, kaya bocah cilik ngana kae. “Hehehe, apik tenan iki” batinku.

Perjalananku sekitar 2 jam, dadi aku jam 2 wis tekan Batam. Nanging gandeng aku isih antri njupuk barang dadine aku lagi isoh metu saka Bandara jam 4. Lan aku isih antri dinggo “check out”, jare kuwi basa gaul dinggo ngecek penumpang sing metu pesawat.  Neng njaba Bandara aku isih nggumun, akeh tenan uwong saka pirang-pirang pulau sing manggon ing Pulau Batam, turis manca ora kalah akeh. Seneng tenan uripku isoh piknik adohe kaya ngene, padahal preinanku uwis arep entek, mung turah 4 dino. Nanging yen jenenge wong bejo, arep piye meneh. Aku mung isoh ngomong “Alhamdulilah” lan mung isoh ngucap matur suwun marang Allah SWT sing uwis maringi kanikmatan iki.

Puisi Sekolah

Indahnya sekolahku

Fajar  menyingsing
Pancarkan keagungannya
Pertanda
Langkah baru masa depan
Pohon dan burung menyapaku
Sampaikan salam
Keindahan tempat ini
Nyamannya disini
Seakan tertarik aku kesana
Kulangkahkan kaki
Kupandangi mereka
Kunikmati indahnya disini
Seakan pasti
Kulanjutkan langkah
Tuk buktikan kebenaran
Memang tak kusangka
Kagum hati ini
Nampaknya kerindangan ini
Kesejukan disini
Ooh sekolahku, kuingin nikmati ini


Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Hantu Jadi-jadian

Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
Hantu Jadi-jadian

Hantu tersebut sering disebut HANTUEN. HANTUEN adalah hantu jadi-jadian berasal dari manusia yang masih hidup. Dahulu kala di Baras Semayang hiduplah sebuah keluarga yang mempunyai seorang anak gadis bernama Tapih. Tapih adalah seorang gadis yang cantik sekali. Kulitnya berwarna putih kekuning-kuningan dan rambutnya panjang berwarna hitam pekat.
            Orang tua Tapih bekerja sebagai pembuat keranjang dari rotan dan pembuat topi tangggul dareh. Disana topi itu khusus digunakan pada waktu upacara penting. Pada suatu hari, saat Tapih mandi di sungai, tiba-tiba topi tersebut jatuh ke sungai. Topi tersebut terbawa arus sungai yang cukup deras.
            Karena topi tersebut dianggap enting, maka Tapih bersama orang tuanya menyyusuri setiap desa yang terletak di sepanjang sugai Rungan. Ditanyanya setiap orang yang ditemui, tapi mereka tidak ada yang tahu. Akhirnya mereka tiba di desa Sepang Simin, dan mereka menemukan topi itu. Topi tersebut dipungut oleh serang pemuda bernama Antang Taung. Sebagai ganti topi itu Antang Taung meminta Tpih untuk menjadi istrinya. Permintaan tersebut disetujui oleh orang tua Tapih.
            Kemudian mereka dinikahkan di desa Baras Semanyang. Menurut adat setempat setiap pengantin baru harus berdiam di rumah kedua orang tua masing-masing secara bergiliran. Naun mereka merasa berat memenuhi hal tersebut, karena jarak antar desa mereka terpisah oleh hutan yang sangat lebat.
            Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka memutuskan untuk membuat jalan yang menghubugkan kedua desa tanpa melalui hutan tersebut. Untuk tenaga kerja mereka menggunakan budak/kuli masing-masing. Menurut penduduk setempat jalan tersebut masih ada dan bernama Lengkuas.
            Pembuatan jalan dimulai dari Baras Semanyang. Pekerjaan mereka mengalami gangguan makhluk gaib. Setiap para pekerja pulang, gubuk tempat istirahat mereka telah dimasuki orang dan bekal makanan mereka dicuri.

            Hingga suatu hari mereka punya rencana, mereka berbuat seolah-olah meninggalkan gubuk, tetapi sebenarnya mereka bersembunyi dibalik semak yang tak jauh dari gubuk. Tiba-tiba ada seekor binatang Angkes(sejenis landak) memasuki gubuk, setelah didalam binatang itu menggoyang-goyangkan tubuhnya dan secara gaib berubah menjadi seorang pemuda tampan.
Para pekerja langsung menangkapnya, ia minta ampun dan tidak akan mengulangi hal tersebut dan berjanji akan membantu pekerjaan jalan itu. Aneh bin ajaib jalan sepanjang itu mampu diselesaikan dalam 3 hari.
            Mengetahui hal tersebut, Tapih dan Antang Taung mengangkatnya menjadi anaknya. Beberapa waktu kemudian Tapih mengandung, dan dia mengidam ingin makan ikan kali, Antang Taung segera mencarikannya di sungai. Saat itu ia mendapat hasil yang cukup lumayan, saat mendarat ada hujan lebat, dan ia segera pulang. Anpa sengaja dia meninggalkan seekor ikan di perahunya
            Keesokan harinya ia kembali, ternyata ikan itu lenyap. Sebagai gantinya disitu terbaring bayi mungil, kemudian dia dibawa pulang dan mengangkatya menjadi anaknya. Anehnya bayi tersebut tubuh dengan begitu pesat, dalam waktu beberapa bulan saja ia sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kemudian gadis tersebut jatuh cinta kepada pemuda jelmaan binatang angkes tadi, lalu mereka dinikahkan dan menjadi suami istri yang bahagia.
            kemudian mereka melahirkan seorang anak, yang tak lama kemudian anak mereka meninggal. Beberapa hari kemudian anak Tapih juga meninggal. Menurut adat setempat oarang yang telah meninggal harus dilakukan 2 kali upacara kematian, sebelum arwahnya menuju ke Lewu Tatau (sorga orang dayak ngaju). Pada upacara pertama jenazah di kebumikan, dan pada upacara kedua jenazah yang tinggal tulang belulang dibakar.
            Pada upacara kedualah yang paling penting, karena membebaskan roh seseorang dari badan kasarnya. Sifat upacara ini sangat mewah, dan disebut Tiwah. Ketika mendengar bahwa anak Tapih akan ditiwahkan, suami istri jelmaan binatang itu juga ingin anaknya di tiwah. Namun niat itu ditentang oleh Antang Taung, tapi mereka bersikukuh dengan niatnya itu.
            Akhirnya sesuatu menghebohkan terjadi, ketika jenazah anak suami istri jelmaan hewan digali kuburannya, ternyata yang tingggal bukan tulang belulang manusia tetapi tulang belulang hewan. Kejadian itu membuat malu bbesar pada pasangan suami istri jelmaan tadi, dan akhirnya mereka meninggalkan desa dan membuat sebuah desa sendirri ditengah hutan belantara. Di dalam hutan mereka berkembang biak dengan cepat dan menjadi keuarga besar. Keturunannya bernama Hantuen. Konon anggota hantuen meninggalkan desa dan memasuki desa-desa manusia, berbaur dengan penduduknya.

            Menurut warga setempat orang Hantuen yang asli sudah tidak ada, yang ada hanyalah keturunannya yang telah menikah dengan manusia biasa. Masyarakat Kalimantan Tengah mempercayai bahwa keturunan Hantuen mempunyai kemampuan gaib untuk mengubah dirinya menjadi Hantuen.
Pada siang hari mereka menjadi manusia biasa, tetapi pada malam hari mereka mengubah dirinya menjadi hantu tanpa tubuh yang kegemarannyya menghisap darah bayi yang baru lahir dan mengisap darah ibunya. Kabarnya semua itu dilakukan bukan atas keinginannya. 

kerja bakti

KERJA BAKTI

Image result for MAKAM RATNA NEGARA


Dalam rangka menjaga kebersihan taman makam pahlawan yang terletak di kota Boyolali, siswa SMA N 3 Boyolali mengadakan kegiatan bersih lingkungan yang bertempat di Taman Makam Pahlawan Ratna Negara yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 November 2015. Menurut bapak Safaudin, salah satu pembina kegiatan, kegiatan tersebut bertujuan selain untuk menjaga kebersihan, juga untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan. Menurut penjaga taman makam pahlawan tsb, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan oleh siswa-siswa SMA. Dalam kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas X-6 sampai X-9. Sayapun juga ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Visi Misi SMA Negeri 3 Boyolali

Visi Misi SMA Negeri 3 Boyolali


Hallo Guys..!!! Setelah di post sebelumnya kita telah mengulas tentang sejarah singkat SMA Negeri 3 Boyolali serta Kepala Sekolahnya, sekarang kita akan mengulas tentang Visi dan Misi SMA Negeri 3 Boyolali. Berikut ini adalah Visi dn Misinya
  • Visi
Menjadikan SMA Negeri 3 Boyolali yang berbudaya lingkungan, unggul, kreatif, inovatif, kompetitif, dan religius.
  • Misi
  1. Mendorong siswa untuk berbudaya lingkungan
  2. Mendorong siswa untuk mengenali potensi diri
  3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan kompetitif
  4. Menumbuhkan semangat dan keunggulan kepada warga sekolah\
  5. Mendorong semangat belajar yang mengikuti perkembangan zaman dan teknologi
  6. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa untuk menjadi sumber kearifan dalam bertindak